PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Hematoma Postpartum
Trauma
adalah penyebab yang paling umum dari hematoma. hematoma terjadi karena kompresi yang
kuat disepanjang traktus genitalia, dan tampak sebagai warna ungu pada mukosa
vagina atau perineum yang ekimotik. Hematoma yang kecil diatasi dengan es,
analgesik dan pemantauan yang terus menerus. Biasanya hematoma
ini dapat diserap kembali secara alami.
B.
Etiologi
Penyebab utama bisa dikarenakan gerakan
kepala janin selama persalinan (spontan), akibat pertolongan persalinan, karena
tusukan pembuluh darah selama anestesi lokal atau penjahitan dan dapat
juga karen penjahitan luka episiotomi atau ruptur perineum yang kurang
sempurna. Hematoma dapat terjadi akibat adanya cidera pada pembuluh darah tanpa
adanya laserasi jaringan supervisial dan dapat dijumpai baik pada
persalinan spontan maupun dengan operasi.
C.
Patofisiologi
Trauma
adalah penyebab yang paling umum dari hematoma. Hematoma terjadi karena
kompresi sepanjang traktus genitalis, dan tampak sebagai warna ungu pada
mukosa, vagina atau perineum yang ekimotik. Penyebab utama bisa
dikarenakan gerakan kepala janin selama persalinan (spontan), akibat
pertolongan persalinan, karena tusukan pembuluh darah selama anestesi lokal
atau penjahitan dan dapat juga karen penjahitan luka episiotomi atau
ruptur perineum yang kurang sempurna. Hematoma dapat terjadi akibat adanya
cidera pada pembuluh darah tanpa adanya laserasi jaringan supervisial dan
dapat dijumpai baik pada persalinan spontan maupun dengan operasi.
Kadang-kadang baru terjadi kemudian, dan keadaan ini mungkin disebabkan oleh
kebocoran pembuluh darah yang megalami nekrosis akibat tekanan yang lama.
Yang lebih jarang terjadi, pembuluh darah yang ruptur terletak diatas
vasia pelvik dan keadaan tersebut hematoma akan terbentuk diatasnya.
Kadang-kadang oleh perdarahan yang banyak. Proses ini dapat diikuti oleh leukhore
yang berlangsung lama dan perdarahan uterus yang tidak teratur atau berlebihan.
Uterus akan teraba lebih besar dan lebih lunak daripada keadaan normalnya.
Selama periode tertentu puerperium, sebagian besar kasus sub involusi terjadi
akibat etiologi setempat (yang sudah diketahui) yaitu retensi fragmen plasenta
dan infeksi pelvic dan lebih lunak daripada keadaan normalnya.
D.
Penyimpangan
KDM
|
|||||
|
E.
Tanda
dan Gejala
Hematoma tidak selalu tampak dan bahkan bisa terletak di antara jahitan,
tapi tanda atau gejala biasanya seperti berikut :
·
Nyeri berat
pada vagina atau vulva atau rectal
·
Tekanan pada
vagina atau vulva atau rectal tak henti-henti
·
Tampak masa
yang membuat deviasi vagina dan rectum
·
Pemeriksaan
internal mungkin tidak bisa ditoleransi karena menyebabkan nyeri yang tidak
tertahan bagi ibu, yang dengan sendirinya membantu mendiagnosis hematoma
·
Tanda lain
meliputi : pembengkakan yang berubah warna dan terisi darah, jaringan edema,
tanda syok hipovolemik
F. Jenis
jenis Hematoma
a. HEMATOMA
NIFAS
Darah dapat mengalir ke
dalam jaringan ikat di bawah kulit yang menutupi genitalia eksterna atau di
bawah mukosa vagina hingga terbentuk hematoma vulva dan vagina keadaan tersebut
biasanya terjadi setelah cidera pada pembuluh darah tanpa adanya laserasi
jaringan supervisial , dan dapat dijumpai baik pada persalinan spontan maupun
denga operasi.kadang-kadang baru terjadi kemudian,dan keadaan ini mungkin
disebabkan oleh kebocoran pembuluh darah yang mengalami nekrosis akibat tekanan
yang lama. Yang lebih jarang terjadi, pembuluh darah yang ruptur terletak
diatas vasia pelvik dan keadaan tersebut hematoma akan ter bentuk
diatasnya.kadang-kadang oleh perdarahan yang banyak.proses ini dapat diikuti
oleh leukhore yang berlangsung lama dan perdarahan uterus yang tidak teratur
atau berlebihan. uterus akan teraba lebih besar dan lebih lunak daripada
keadaan normalnya. selama periode tertentu puerperium, sebagian besar kasus sub
involusi terjadi akibat etiologi setempat ( yang sudah diketahui ) yaitu
retensi fragmen plasenta dan infeksi pelvic.dan lebih lunak daripada keadaan
normalnya. selama periode tertentu puerperium, sebagian besar kasus sub involusi
terjadi akibat etiologi setempat ( yang sudah diketahui ) yaitu retensi fragmen
plasenta dan infeksi pelvic.pembuluh darah yang ruptur terletak diatas vasia
pelvik dan keadaan tersebut hematoma akan ter bentuk diatasnya.kadand-kadang
oleh perdarahan yang banyak.proses ini dapat diikuti oleh leukhore.
b. HEMATOMA
VULVA
Khususnya yang
terbentuk dengan cepat dapat menyebabkan rasa nyeri mencekam yang sering
menjadi keluhan utama. Hematoma dengan ukuran sedang dapat diserap
spontan.jaringan yang melapisi gumpalan hematoma dapat menghilang karena
mengalami nekrosis akibat penekanan sehingga terjadi perdarahan yamg banyak
proses ini dapat diikuti oleh leukhore yang berlangsung lama dan perdarahan
uterus yang tidak teratur atau berlebihan. uterus akan teraba lebih besar dan
lebih lunak daripada keadaan normalnya keadaan ini mungkin disebabkan oleh
kebocoran pembuluh darah yang mengalami nekrosis akibat tekanan yang lama. Yang
lebih jarang terjadi, pembuluh darah yang ruptur terletak diatas vasia pelvik
dan keadaan tersebut hematoma akan ter bentuk diatasnya. Hematoma vulva mudah
didiagnosis dengan adanya rasa nyeri perineum yang hebat dan tumbuh inferksi
yang menyeluruh.dengan ukuran yang bervariasi.jaringan yang melapisi gumpalan
hematoma dapat menghilang karena mengalami nekrosis akibat penekanan sehingga
terjadi perdarahan yamg banyak proses ini dapat diikuti oleh leukhore yang
berlangsung lama dan perdarahan uterus yang tidak teratur atau berlebihan.
uterus akan teraba lebih besar dan lebih lunak daripada keadaan normalnya.
G.
Penanganan
·
Untuk ukuran kecil kurang dari 3 cm,
observasi dan analgesi adalah tindakan yang dilakukan.
·
Untuk hematoma yang lebih besar,
analgesia dan tindakan segera adalah penting.
·
Kebanyakan hematoma memerlukan
intervensi bedah yaitu insisi drainasi, dan pengikatan pembuluh darah,
diikuti dengan tampon atau penjahitan bila jaringan tidak terlalu rapuh atau
rusak. Seharusnya dilakukan dengan menggunakan anestesia yang sesuai. Antibiotika
dapat diresepkan.
·
Tangani hipovolemik bila ada.
·
Diagnosis segera diperlukan.
·
Pindak ke rumah sakit dengan ambulan
paramedis.
·
bagian hematoma kearah bagian dalam
sekitar parametrium, retroperineal, perlu dilakukan laparatomi, untuk mencari
dan menghentikan sumber perdarahan, hematoma sekitar vagina, vulva, perineum
perlu dilakukan evaluasi untuk mencari sumber dan menghentikan perdarahannya,
hematoma kecil pada vulva mungkin dapat diabsorbsi
H.
Komplikasi
Hematoma menyebabkan iritasi dan peradangan.
Gejala-gejala tergantung pada lokasi mereka dan apakah ukuran dari hematoma
atau pembengkakan dan peradangan yang berhubungan menyebabkan
struktur-struktur yang berdekatan nya juga menjadi terpengaruh.
Gejala-gejala umum dari peradangan termasuk
kemerahan, nyeri, dan bengkak. Sementara hematoma terbentuk dari darah tua, ia
tidak mempunyai pasokan darah sendiri dan oleh karenanya beresiko untuk
kolonisasi dengan bakteri-bakteri.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari materi di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa, Hematoma Post Partum dapat terjadi dengan adanya beberapa
faktor seperti : gerakan kepala janin selama persalinan (spontan), akibat
pertolongan persalinan, karena tusukan pembuluh darah selama anestesi lokal
atau penjahitan dan dapat juga karen penjahitan luka episiotomi atau
ruptur perineum yang kurang sempurna. Penanganan pada Hematoma Post Partum
sangat perlu dilakukan karna mengingat komplikasi yang di timbulkan namun
penanganan tergantung pada letak dari hematoma.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.drt.net.id/bidanreproduksi/peduli.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar