Laman

Jumat, 22 Januari 2016

ASUHAN KEPERAWATAN HEMATOMA POSTPARTUM

STIKES HUSADA MANDIRI POSO



PEMBAHASAN

A.    Pengertian Hematoma Postpartum
Trauma adalah penyebab yang paling umum dari hematoma. hematoma terjadi karena kompresi yang kuat disepanjang traktus genitalia, dan tampak sebagai warna ungu pada mukosa vagina atau perineum yang ekimotik. Hematoma yang kecil diatasi dengan es, analgesik dan pemantauan yang terus menerus. Biasanya hematoma ini dapat diserap kembali secara alami.

B.     Etiologi
Penyebab utama bisa dikarenakan gerakan kepala janin selama persalinan (spontan), akibat pertolongan persalinan, karena tusukan pembuluh darah selama anestesi lokal atau  penjahitan dan dapat juga karen penjahitan luka episiotomi atau ruptur perineum yang kurang sempurna. Hematoma dapat terjadi akibat adanya cidera pada pembuluh darah tanpa adanya laserasi  jaringan supervisial dan dapat dijumpai baik pada persalinan spontan maupun dengan operasi.

C.    Patofisiologi
Trauma adalah penyebab yang paling umum dari hematoma. Hematoma terjadi karena kompresi sepanjang traktus genitalis, dan tampak sebagai warna ungu pada mukosa, vagina atau  perineum yang ekimotik. Penyebab utama bisa dikarenakan gerakan kepala janin selama persalinan (spontan), akibat pertolongan persalinan, karena tusukan pembuluh darah selama anestesi lokal atau  penjahitan dan dapat juga karen penjahitan luka episiotomi atau ruptur perineum yang kurang sempurna. Hematoma dapat terjadi akibat adanya cidera pada pembuluh darah tanpa adanya laserasi  jaringan supervisial dan dapat dijumpai baik pada persalinan spontan maupun dengan operasi. Kadang-kadang baru terjadi kemudian, dan keadaan ini mungkin disebabkan oleh kebocoran  pembuluh darah yang megalami nekrosis akibat tekanan yang lama. Yang lebih jarang terjadi,  pembuluh darah yang ruptur terletak diatas vasia pelvik dan keadaan tersebut hematoma akan terbentuk diatasnya. Kadang-kadang oleh perdarahan yang banyak. Proses ini dapat diikuti oleh leukhore yang berlangsung lama dan perdarahan uterus yang tidak teratur atau berlebihan. Uterus akan teraba lebih besar dan lebih lunak daripada keadaan normalnya. Selama periode tertentu puerperium, sebagian besar kasus sub involusi terjadi akibat etiologi setempat (yang sudah diketahui) yaitu retensi fragmen plasenta dan infeksi pelvic dan lebih lunak daripada keadaan normalnya.


D.    Penyimpangan KDM
 







Jika berlangsung lama
 
HEMATOMA
 
 


















E.     Tanda dan Gejala
Hematoma tidak selalu tampak dan bahkan bisa terletak di antara jahitan, tapi   tanda atau gejala biasanya seperti berikut :
·         Nyeri berat pada vagina atau vulva atau rectal
·         Tekanan pada vagina atau vulva atau rectal tak henti-henti
·         Tampak masa yang membuat deviasi vagina dan rectum
·         Pemeriksaan internal mungkin tidak bisa ditoleransi karena menyebabkan nyeri yang tidak tertahan bagi ibu, yang dengan sendirinya membantu mendiagnosis hematoma
·         Tanda lain meliputi : pembengkakan yang berubah warna dan terisi darah, jaringan edema, tanda syok hipovolemik

F.     Jenis jenis Hematoma

a.       HEMATOMA NIFAS
Darah dapat mengalir ke dalam jaringan ikat di bawah kulit yang menutupi genitalia eksterna atau di bawah mukosa vagina hingga terbentuk hematoma vulva dan vagina keadaan tersebut biasanya terjadi setelah cidera pada pembuluh darah tanpa adanya laserasi jaringan supervisial , dan dapat dijumpai baik pada persalinan spontan maupun denga operasi.kadang-kadang baru terjadi kemudian,dan keadaan ini mungkin disebabkan oleh kebocoran pembuluh darah yang mengalami nekrosis akibat tekanan yang lama. Yang lebih jarang terjadi, pembuluh darah yang ruptur terletak diatas vasia pelvik dan keadaan tersebut hematoma akan ter bentuk diatasnya.kadang-kadang oleh perdarahan yang banyak.proses ini dapat diikuti oleh leukhore yang berlangsung lama dan perdarahan uterus yang tidak teratur atau berlebihan. uterus akan teraba lebih besar dan lebih lunak daripada keadaan normalnya. selama periode tertentu puerperium, sebagian besar kasus sub involusi terjadi akibat etiologi setempat ( yang sudah diketahui ) yaitu retensi fragmen plasenta dan infeksi pelvic.dan lebih lunak daripada keadaan normalnya. selama periode tertentu puerperium, sebagian besar kasus sub involusi terjadi akibat etiologi setempat ( yang sudah diketahui ) yaitu retensi fragmen plasenta dan infeksi pelvic.pembuluh darah yang ruptur terletak diatas vasia pelvik dan keadaan tersebut hematoma akan ter bentuk diatasnya.kadand-kadang oleh perdarahan yang banyak.proses ini dapat diikuti oleh leukhore.

b.      HEMATOMA VULVA
Khususnya yang terbentuk dengan cepat dapat menyebabkan rasa nyeri mencekam yang sering menjadi keluhan utama. Hematoma dengan ukuran sedang dapat diserap spontan.jaringan yang melapisi gumpalan hematoma dapat menghilang karena mengalami nekrosis akibat penekanan sehingga terjadi perdarahan yamg banyak proses ini dapat diikuti oleh leukhore yang berlangsung lama dan perdarahan uterus yang tidak teratur atau berlebihan. uterus akan teraba lebih besar dan lebih lunak daripada keadaan normalnya keadaan ini mungkin disebabkan oleh kebocoran pembuluh darah yang mengalami nekrosis akibat tekanan yang lama. Yang lebih jarang terjadi, pembuluh darah yang ruptur terletak diatas vasia pelvik dan keadaan tersebut hematoma akan ter bentuk diatasnya. Hematoma vulva mudah didiagnosis dengan adanya rasa nyeri perineum yang hebat dan tumbuh inferksi yang menyeluruh.dengan ukuran yang bervariasi.jaringan yang melapisi gumpalan hematoma dapat menghilang karena mengalami nekrosis akibat penekanan sehingga terjadi perdarahan yamg banyak proses ini dapat diikuti oleh leukhore yang berlangsung lama dan perdarahan uterus yang tidak teratur atau berlebihan. uterus akan teraba lebih besar dan lebih lunak daripada keadaan normalnya.

G.    Penanganan

·         Untuk ukuran kecil kurang dari 3 cm, observasi dan analgesi adalah tindakan yang dilakukan.
·         Untuk hematoma yang lebih besar, analgesia dan tindakan segera adalah penting.
·         Kebanyakan hematoma memerlukan intervensi bedah yaitu insisi drainasi, dan  pengikatan pembuluh darah, diikuti dengan tampon atau penjahitan bila jaringan tidak terlalu rapuh atau rusak. Seharusnya dilakukan dengan menggunakan anestesia yang sesuai. Antibiotika dapat diresepkan.
·         Tangani hipovolemik bila ada.
·         Diagnosis segera diperlukan.
·         Pindak ke rumah sakit dengan ambulan paramedis.
·         bagian hematoma kearah bagian dalam sekitar parametrium, retroperineal, perlu dilakukan laparatomi, untuk mencari dan menghentikan sumber perdarahan, hematoma sekitar vagina, vulva, perineum perlu dilakukan evaluasi untuk mencari sumber dan menghentikan perdarahannya, hematoma kecil pada vulva mungkin dapat diabsorbsi

H.    Komplikasi
Hematoma menyebabkan iritasi dan peradangan. Gejala-gejala tergantung pada lokasi mereka dan apakah ukuran dari hematoma atau pembengkakan dan peradangan yang  berhubungan menyebabkan struktur-struktur yang berdekatan nya juga menjadi terpengaruh.
  Gejala-gejala umum dari peradangan termasuk kemerahan, nyeri, dan bengkak. Sementara hematoma terbentuk dari darah tua, ia tidak mempunyai pasokan darah sendiri dan oleh karenanya beresiko untuk kolonisasi dengan bakteri-bakteri.





PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari materi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Hematoma Post Partum dapat terjadi dengan adanya beberapa faktor seperti : gerakan kepala janin selama persalinan (spontan), akibat pertolongan persalinan, karena tusukan pembuluh darah selama anestesi lokal atau  penjahitan dan dapat juga karen penjahitan luka episiotomi atau ruptur perineum yang kurang sempurna. Penanganan pada Hematoma Post Partum sangat perlu dilakukan karna mengingat komplikasi yang di timbulkan namun penanganan tergantung pada letak dari hematoma.



DAFTAR PUSTAKA
http://www.drt.net.id/bidanreproduksi/peduli.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar