KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas kasih dan penyertaan-Nyalah sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ FISIOLOGI URETRA “ dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Perkemihan.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari dosen pembimbing dan rekan-rekan mahsiswa sekalian sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi proses
belajar dan mengajar.
Terima
kasih.
Poso, 05 Agustus 2014
Penyusun
Kelompok IV
DAFTAR ISI
COVER
KATA
PENGANTAR..........................................................................................................1
DAFTAR
ISI..........................................................................................................................2
BAB
I : PENDAHULUAN...............................................................................................3
BAB
II : PEMBAHASAN.................................................................................................4-6
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
Tubuh
manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem yang dapat berubah-ubah kinerjanya.
Kemampuan berbagai organ didalam tubuh serta pengendalian setiap organ secara
terkoordinasi dalam suatu sistem, salah satu misalnya sistem urinaria atau
pengeluaran cairan. Sistem urinaria
memiliki peranan penting bagi tubuh. Sistem ini memberi sejuta fungsi
tersendiri bagi manusia khususnya.
Kelangsungan hidup secara normal tergantung pada
pemeliharaan konsentrasi garam, asam dan elektrolit lain di lingkungan cairan
internal dan pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh. Untuk mempertahankan
homeostatis ekskresi air dan elektrolit sesuai dengan asupan. Jika asupan
kurang dari ekskresi jumlah zat dalam tubuh akan berkurang. Kapasitas ginjal
untuk mengubah ekskresi natrium sebagai respons terhadap perubahan asupan
natrium sangat besar. Ini menunjukkan bahwa pada manusia normal natrium dapat
ditingkatkan. Hal ini sesuai untuk air dan kebanyakan elektrolit lainnya,
seperti klorida, kalium, kalsium, hidrogen, magnesium dan fosfat.
BAB
II
PEMBAHASAN
FISIOLOGI
URETRA
Uretra merupakan saluran membranosa sempit yang berjalan
dari leher kandung kemih dan berpangkal pada lubang air yang berfungsi
menyalurkan air kemih dari kandung kemih keluar tubuh.Urine dikeluarkan melalui uretra.
Uretra pada pria terdiri dari : Uretra prostatia, Uretra
membranosa, Uretra kavernosa, Lapisan uretra pria terdiri dari :
· Lapisan mukosa (lapisan paling dalam)
· Lapisan submukosa
Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis,
berjalan miring sedikit kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan
urine ke bagian luar tubuh. Lapisan uretra wanita terdiri dari : Tunika
muskularis (lapisan sebelah luar), Lapisan spongeosa, Lapisan mukosa (lapisan
sebelah dalam).
Pada vesikouretra junction terdapat penebalan dari muskulus
detrusor yang disebut internal urethral
sphincter (involuntary).
Sedangkan eksternal urethral
sphincter (voluntary) dibentuk oleh muskuluskeletal yang mengelilingi uretra
melalui diafragma urogenital. Dindingnya terdiri dari tigalapisan yaitu: epitel
transional, columnair pseudostratified dansquamous
stratified. Letak uretra di atas
dari orivisium internal uretra pada kandung kemih dan terbentang sepanjang
1,5inchi ( 3,75 cm) pada wanita dan 7-8 inchi (18,75 cm) pada pria.
Fisiologi dari Uretra adalah berfungsi untuk transport urine
dari kandung kemih ke meatus ekstem dan dikeluarkan ke luar tubuh.
Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita. Uretra
pada wanita berukuran lebih pendek (3.5 cm) dibanding uretra pada pria. Setelah
melewati diafragma urogenital, uretra akan bermuara pada orifisiumnya di antara
klitoris dan vagina (vagina opening). Terdapat m. spchinter urethrae
yang bersifat volunter di bawah kendali somatis. Jenis epitelnya bervariasi,
tetapi yang utama epitel berlapis gepeng. Namun, di dekat kandung kemih
biasanya terdapat epiteh transisional yang mungkin juga terdapat bercak-bercak
epitel bertingkat atau epitel berlapis kolumnar. Lumen berbentuk seperti bulan
sabit pada irisan melintang dan mukosa membentuk lipatan longitudinal. Lamina
propia terdiri atas jaringan ikat longgar dan berisi pleksus vena berdinding
tipis, mirip seperti korpus spongiosum pada pria. Mukosa terutama dikelilingi
otot polos yang berjalan longitudinal, yang merupakan lanjutan otot polos di
lapisan kandung kemih. Pada bagian permulaan uretra, serat-serat berjalan
melintang dan ini merupakan lanjutan otot detrusor yang berfungsi sebagai sefingter
yang tidak disadari. Lapisan otot polos dikelilingi oleh sfingter otot skelet,
yaitu sfingter uretra yang disadari. Tunika adventisia sebagai lapisan vagina yang terdiri dari jaringan
ikat.
Sedangkan uretra pada pria , memiliki dua otot sphincter
yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan bersifat
involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars membranosa, bersifat
volunter), sedangkan pada wanita hanya memiliki m.sphincter externa (distal
inferior dari kandung kemih dan bersifat volunter).
Pada pria, secara anatomis terdiri atas Uretra Prosterior
dan Uretra Anterior. Yang termasuk Uretra Prosterior yaitu:
1. Pars prostatika
Panjangnya (3-4 cm), merupakan bagian yang melewati/menembus
kelenjar prostat. Bagian ini dapat lebih dapat berdilatasi/melebar dibanding
bagian lainnya. Waktu berjalan melalui prostat menerima muara saluran keluar
prostat, selanjutnya tonjolan berbentuk kerucut (kolikulus seminalis) terdapat
pada dinding posterior. Lubang kecil pada kolikulus seminalis membentuk kantong
kecil yang buntu disebut utrikulus prostatikus.
Pars prostatika uretra dibatasi oleh epitel transisional,
lammina propia terdiri atas jaringan ikat longgar dan pada bagian yang lebih
dalam banyak vaskularisasi. Mukosa dikelilingi oleh selapis otot polos, yang
merupakan lanjutan lapisan otot longitudinal sebelah luar.
2. Pars membranosa
Panjangnya (12-19 mm), merupakan bagian yang terpendek dan
tersempit. Bagian ini menghubungkan dari prostat menuju bulbus penis melintasi
diafragma urogenital. Diliputi otot polos dan di luarnya oleh m.sphincter
urethrae eksternal yang berada di bawah kendali volunter (somatis). Epitel yang
membatasi adalah epitel berlapis kolumnar. Otot polos selanjutnya dikelilingi
otot skelet di membran perinealis dalam nentuk sfingter uretra yang disadari.
Yang
termasuk Uretra Anterior yaitu:
1. Pars Bulbaris
Terletak di proksimal,merupakan bagian uretra yang melewati
bulbuspenis.
2.
Pars spongiosa / pendulans / cavernosa
Panjangnya (15 cm), merupakan bagian uretra paling panjang,
membentang dari pars membranosa sampai orifisium di ujung kelenjar penis.
Bagian ini dilapisi oleh korpus spongiosum di bagian luarnya.Ditemukan
pelebaran lumen yang kemudian menjadi sempit lagi sampai mencapai glans
penis.Dan lumen melebar lagi membentuk fossa navikularis.Epitelnya
berlapis kolumnar sampai fossa navikularis, yang dibatasi oleh epitel berlapis
gepeng, berhubungan langsung dengan epidermis bagian luar.
3. Pars Glandis
Bagian
uretra di gland penis. Uretra ini sangat pendek dan epitelnyasangat berupa
squamosa (squamous compleks noncornificatum).
DAFTAR PUSTAKA
Gibson John. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk perawat.
Jakarta. EGC
Pearce,Evelyn. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Jakarta. Gramedia
Saiffuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta. Salemba Medika
www.google.com//fisiologiuretra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar