Laman

Rabu, 20 Januari 2016

ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOATRITIS






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Osteoartritis (OA, dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi), adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi. Osteoartritis  (OA)  adalah bentuk dari  arthritis  yang berhubungan dengan degenerasi tulang dan kartilago yang paling sering terjadi pada usia lanjut. Osteoartritis, yang juga disebut dengan penyakit sendi degeneratif, artritis degeneratif, osteoartrosis, atau artritis hipertrofik, merupakan salah satu masalah kedokteran yang paling sering terjadi dan menimbulkan gejala pada orang – orang usia lanjut maupun setengah baya. Terjadi pada orang dari segala etnis, lebih sering mengenai wanita, dan merupakan penyebab tersering disabilitas  jangka panjang pada pasien dengan usia  lebih dari 65 tahun. Lebih dari
Sepertiga  orang  dengan  usia  lebih  dari  45  tahun  mengeluhkan  gejala  persendian  yang bervariasi mulai sensasi kekakuan sendi tertentu dan rasa nyeri intermiten yang berhubungan dengan aktivitas, sampai kelumpuhan anggota gerak dan nyeri hebat yang menetap,  biasanya dirasakan akibat deformitas dan ketidakstabilan sendi. Degenerasi sendi yang menyebabkan sindrom klinis osteoartritis muncul paling sering pada sendi tangan, kaki, panggul, dan spine, meskipun dapat terjadi pada sendi synovial mana pun. Prevalensi kerusakan sendi synovial ini meningkat dengan bertambahnya usia.
Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut dengan nama kartilago biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial terletak di antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.
Pada kondisi kekurangan cairan sinovial lapisan kartilago yang menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri.
Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri sendi. Masyarakat awam dan bahkan beberapa dokter (secara keliru) langsung beranggapan karena disebabkan oleh rematik atau asam urat. Sebagian lagi berpikir akibat osteoporosis. Namun kenyataannya penyebab utamanya nyeri sendi (khususnya yang dialami oleh yang berusia lebih dari 45 tahun) adalah osteoartritis. Penyebab osteoartritis bermacam-macam. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara osteoarthritis dengan reaksi alergi, infeksi, dan invasi fungi (mikosis). Riset lain juga menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik) yang terlibat dalam penurunan penyakit ini. Namun demikian, beberapa faktor risiko terjadinya osteoartritis adalah sebagai berikut:
·         Wanita berusia lebih dari 45 tahun.
·         Kelebihan berat badan.
·         Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti para olahragawan dan pekerja kasar.
·         Menderita kelemahan otot paha.
·         Pernah mengalami patah tulang disekitar sendi yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian

Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif atau osteoartrosis (sekalipun terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas). (Smeltzer, C Suzanne, 2002 hal .1087).
Osteoartritis merupakan golongan rematik sebagai penyebab kecacatan yang menduduki urutan pertama dan akan meningkat dengan meningkatnya usia, penyakit ini jarang ditemui pada usia di bawah 46 tahun tetapi lebih sering dijumpai pada usia di atas 60 tahun. Faktor umur dan jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan frekuensi (Sunarto, 1994, Solomon, 1997).
Sedangkan menurut Harry Isbagio & A. Zainal Efendi (1995) osteoartritis merupakan kelainan sendi non inflamasi yang mengenai sendi yang dapat digerakkan, terutama sendi penumpu badan, dengan gambaran patologis yang karakteristik berupa buruknya tulang rawan sendi serta terbentuknya tulang-tulang baru pada sub kondrial dan tepi-tepi tulang yang membentuk sendi, sebagai hasil akhir terjadi perubahan biokimia, metabolisme, fisiologis dan patologis secara serentak pada jaringan hialin rawan, jaringan sub kondrial dan jaringan tulang yang membentuk persendian. (R. Boedhi Darmojo & Martono Hadi ,1999).
Osteoarthritis (OA) atau penyakit degenerasi sendi ialah suatu penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat yang tidak diketahui penyebabnya, meskipun terdapat beberapa factor resiko yang berperan. Keadaan ini berkaitan dengan usia lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang mananggung beban dan secara klinis ditandai oleh nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan hambatan gerak.
B.     Etiologi
Penyebab dari osteoartritis hingga saat ini masih belum terungkap, namun beberapa faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis antara lain adalah :
1.      Umur.
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang terkuat. Prevalensi dan beratnya orteoartritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Osteoartritis hampir tak pernah pada anak-anak, jarang pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun.

2.      Jenis Kelamin.
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak pada wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.

3.      Genetic
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal, pada ibu dari seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter falang distal terdapat dua kali lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi tersebut, dan anak-anaknya perempuan cenderung mempunyai tiga kali lebih sering dari pada ibu dananak perempuan dari wanita tanpa osteoarthritis.

4.      Suku.
Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya terdapat perbedaan diantara masing-masing suku bangsa, misalnya osteoartritis paha lebih jarang diantara orang-orang kulit hitam dan usia dari pada kaukasia. Osteoartritis lebih sering dijumpai pada orang – orang Amerika asli dari pada orang kulit putih.
Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan.
5.      Kegemukan
Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan ternyata tak hanya berkaitan dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung beban, tapi juga dengan osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula).

C.    Patofisiologi
Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik, tidak meradang, dan progresif lambat, yang seakan-akan merupakan proses penuaan, rawan sendi mengalami kemunduran dan degenerasi disertai dengan pertumbuhan tulang baru pada bagian tepi sendi.
Proses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan kondrosit yang merupakan unsur penting rawan sendi. Pemecahan tersebut diduga diawali oleh stress biomekanik tertentu. Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan dipecahnya polisakarida protein yang membentuk matriks di sekeliling kondrosit sehingga mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi yang harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut dan kolumna vertebralis. Sendi interfalanga distal dan proksimasi.
Osteoartritis pada beberapa kejadian akan mengakibatkan terbatasnya gerakan. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa nyeri yang dialami atau diakibatkan penyempitan ruang sendi atau kurang digunakannya sendi tersebut.
Perubahan-perubahan degeneratif yang mengakibatkan karena peristiwa-peristiwa tertentu misalnya cedera sendi infeksi sendi deformitas congenital dan penyakit peradangan sendi lainnya akan menyebabkan trauma pada kartilago yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik sehingga menyebabkan fraktur pada ligamen atau adanya perubahan metabolisme sendi yang pada akhirnya mengakibatkan tulang rawan mengalami erosi dan kehancuran, tulang menjadi tebal dan terjadi penyempitan rongga sendi yang menyebabkan nyeri, kaki kripitasi, deformitas, adanya hipertropi atau nodulus. ( Soeparman ,1995).
D.    Manifestasi Klinis
Gejala-gejala utama ialah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang saat istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi , krepitasi, pembesaran sendi, dan perubahan gaya berjalan.
E.     Pencegahan Osteoartritis
Dengan mengetahui faktor predisposisi di atas. Sebaiknya dilakukan hal-hal berikut untuk menghindari sedini mungkin anda terserang OA atau membuat OA tidak kambuh yaitu dengan
·         Menjaga berat badan
·         Olah raga yang tidak banyak menggunakan persendian
·         Aktifitas Olah raga sesuai kebutuhan
·         Menghindari perlukaan pada persendian.
·         Minum suplemen sendi
·         Mengkonsumsi makanan sehat
·         Memilih alas kaki yang tepat dan nyaman
·         Lakukan relaksasi dengan berbagai tehnik
·         Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan.
·         Jika ada deformitas pada lutut, misalnya kaki berbentuk O, jangan dibiarkan. hal tersebut akan menyebabkan tekanan yang tidak merata pada semua permukaan tulang


E. Penatalaksanaan
1. Obat obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesifik yang khas untuk osteoartritis, oleh karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidak mampuan. Obat-obat anti inflamasinon steroid bekerja sebagai analgetik dan sekaligus mengurangi sinovitis, meskipun tak dapat memperbaiki atau menghentikan proses patologis osteoartritis.
2. Perlindungan sendi
Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang kurang baik. Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. Pemakaian tongkat, alat-alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan. Beban pada lutut berlebihan karena kakai yang tertekuk (pronatio).
3. Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk harus menjadi program utama pengobatan osteoartritis. Penurunan berat badan seringkali dapat mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan.
4. Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena sifatnya yang menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya. Disatu pihak pasien ingin menyembunyikan ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain turut memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis sering kali keberatan untuk memakai alat-alat pembantu karena faktor-faktor psikologis.
5. Persoalan Seksual
Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis terutama pada tulang belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi karena ini harus dimulai dari dokter karena biasanya pasien enggan mengutarakannya.
6. Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yang meliputi pemakaian panas dan dingin dan program latihan ynag tepat. Pemakaian panas yang sedang diberikan sebelum latihan untk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi yang masih aktif sebaiknya diberi dingin dan obat-obat gosok jangan dipakai sebelum pamanasan. Berbagai sumber panas dapat dipakai seperti Hidrokolator, bantalan elektrik, ultrasonic, inframerah, mandi paraffin dan mandi dari pancuran panas.
Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot yang biasanya atropik pada sekitar sendi osteoartritis. Latihan isometric lebih baik dari pada isotonic karena mengurangi tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi dan tulang yang timbul pada tungkai yang lumpuh timbul karena berkurangnya beban ke sendi oleh karena kontraksi otot. Oleh karena otot-otot periartikular memegang peran penting terhadap perlindungan rawan senadi dari beban, maka penguatan otot-otot tersebut adalah penting.
7. Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan sendi yang nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang dilakukan adalah osteotomy untuk mengoreksi ketidaklurusan atau ketidaksesuaian, debridement sendi untuk menghilangkan fragmen tulang rawan sendi, pebersihan osteofit.



KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN

1.      DASAR DATA PENGKAJIAN PASIEN

·         Aktivitas/Istirahat
Gejala: Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stress pada sendi : kekakuan pada pagi hari.
Keletihan
Tanda: Malaise
Keterbatasan rentang gerak ; atrofi otot, kulit : kontraktur atau kelainan pada sendi dan otot
·         Kardiovaskuler
Gejala : Jantung cepat, tekanan darah menurun
·         Integritas Ego
Gejala: Faktor-faktor stress akut atau kronis : Misalnya finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, factor-faktor hubungan
Keputusasaan dan ketidak berdayaan
Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi misalnya ketergantungan pada orang lain
·         Makanan Atau Cairan
Gejala: Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat : mual.
Anoreksia
Kesulitan untuk mengunyah
Tanda: Penurunan berat badan
Kekeringan pada membran mukosa

·         Higiene
Gejala: berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan pada orang lain.
·         Neurosensori
Gejala: kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan
Tanda: Pembengkakan sendi
·         Nyeri / Kenyamanan
Gejala: fase akut dari nyeri, Terasa nyeri kronis dan kekakuan
·         Keamanan
Gejala: Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga, Kekeringan pada mata dan membran mukosa
·         Interaksi Sosial
Gejala: kerusakan interaksi dan keluarga / orang lsin : perubahan peran: isolasi

2.      Rencana Asuhan Keperawatan

a)      Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan nyeri dan ketidaknyaanan, gangguan muskuloskeletal.
DO:
·         Kesulitan dalam bergerak
·         Keluhan nyeri
·         Saat gerakan rentang gerak terbatas, penurunan kekuatan otot.
Hasil yang diharapkan :
·         Mempertahankan posisi dan fungsi, dibuktikan oleh tidak adanya kontraktur
·         Menunjukkan peningkatan kekuatan dan fungsi sendi serta tungkai yang sakit.
·         Menyatakan pemahaman pengobatan individu dan berpartisipasi dalam program rehabilitasi.
Intervensi :
a.       Bantu rentang gerak pada sendi yang tidak sakit.
b.      Tingkatkan partisipasi program latihan rutin
c.       Dorong partisipasi aktifitas sehari-hari
d.      Berikan penguatan positif.

b)     Nyeri sehubungan dengan usia lanjut, penyakit sendi kronis sebelumnya
Kemungkinan dibuktikan oleh :
·            Keluhan nyeri atau perilaku distraksi atau melindungi
Hasil yang diharapkan :
·            Keluhan nyeri hilang atau terkontrol
Intervensi :
a.       Kaji keluhan nyeri
b.      Kelola pemberian obat sebelum aktifitas
c.       Berikan penghilang sakit sesuai indikasi
d.      Pertahankan pergerakan alat gerak seperti terapi fisik, alat latihan.

c)      Kurangnya pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan sehubungan dengan kurangnya informasi.
Kemungkinan dibuktikan oleh :
·         Pernyataan yang salah tentang konsep yang diberikan
Hasil yang diharapkan :
·         Menyatakan pemahaman tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan.
Intervensi :
a.               Berikan pendidikan kesehatan sesuai dengan tingkat pemahaman klien mengenai kondisi yang dialami.
b.              Kaji ulang tingkat pengetahuan klien tentang penyakitnya
c.               Berikan reinforcement positif terhadap jawaban yang diberikan.


SKENARIO 1 :
Ny. W 55 tahun keluhan utama nyeri pada kedua lutut, nyeri lutut dirasakan sejak 4 hari, kedua lutut terasa kaku <20 menit waktu bangun pagi, kesulitan berjalan, nyeri bertambah jika lutut jongkok, naik turun tangga, cuaca dingin dan berkurang jika istirahat.
Kata kunci : OSTEOATRITIS

PERTANYAAN :
1.      PENYAKIT APA YANG DIDERITA OLEH Ny.W ?
Jawab :
OSTEOATRITIS
2.      MENGAPA Ny.W SAMPAI DAPAT MENGALAMI OSTEOATRITIS JELASKAN!
Jawab:
Pada kasus osteoatritis salah satu factor yang menyebabkan ialah pertambhan umur, mengigat umur dari Ny.W ialah 55 thn sehingga proses degenaritif(mulai berkurangx fungsi organ seiring pertambahn umur/semakin menua) sangat berperan sehingga Ny.W mengalami penyakit osteoatritis ini.
3.      JIKA SALAH SATU FAKTOR PENYEBAB OSTEOATRITIS DARI UMUR BERAPA SAJA SESEORANG RENTAN MENGALAMI OSTEOATRITIS?
Jawab:
Umur sangat berperan dalam terjadinya penyakit osteoatritis yaitu bagi perempuan dari umur 35 sampai seterusnya karena pada umur inilah proses degenaritf (penurunan fungsi organ) muai dialami, namun semua itu tergantung dari pola hidup sesorang.
4.      SELAIN UMUR YANG DAPAT MENGAKIBATKAN PENYAKIT OSTEOATRITIS JELASKAN!
Jawab :
Jenis Kelamin.
Wanita lebih sering terkena osteoartritis lutut dan sendi , dan lelaki lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak pada wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.
Genetic
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal, pada ibu dari seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter falang distal terdapat dua kali lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi tersebut, dan anak-anaknya perempuan cenderung mempunyai tiga kali lebih sering dari pada ibu dananak perempuan dari wanita tanpa osteoarthritis.
Suku.
Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya terdapat perbedaan diantara masing-masing suku bangsa, misalnya osteoartritis paha lebih jarang diantara orang-orang kulit hitam dan usia dari pada kaukasia. Osteoartritis lebih sering dijumpai pada orang – orang Amerika asli dari pada orang kulit putih. Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan.
Kegemukan
Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko untuk timbulnya osteoartritis baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan ternyata tak hanya berkaitan dengan osteoartritis pada sendi yang menanggung beban, tapi juga dengan osteoartritis sendi lain (tangan atau sternoklavikula).


5.      JELASKAN PROSES MENGAPA Ny.W SAMPAI MENGALAMI KEDUA LUTUT TERASA KAKU PADA PAGI HARI, SULIT BERJALAN, NYERI BERTAMBAH JIKA LUTUT JONGKOK, NAIK TURUN TANGGA, CUACA DINGIN.
Jawab :
Ny.W mengalami kaku pada pagi hari karena tidak adanya pergerkan sendi pada saat tidur kareana adanya inflamasi pada sendi Ny.W mengakibatkan terjadinya kaku pada pagi hari setelah bangun tidur, Ny.W juga mengalami sulit berjalan dikarenakan adanya inflamasi sendi dan kurangnya pelumas yang menmungkinkan seseorang mudah untuk berjalan, nyeri saat jonkok dan naik turun tangga dirasakan karena sendi yang meradang tidak mampu lagi menopang berat badan Ny.W dan mendapatkan gesekan2 yang memici adanya nyeri, cuaca dingin dirasakan karena lapisan yang melindungi sendi dari rangsang luar misalnya dingin telah mengalami peradangan.
6.      PENATALAKSANAAN APA YANG PERLU DIBERIKAN PADA Ny.W UNTUK MERINGANKAN PENYAKIT Ny.W?
Jawab :
Selain pemberian obat – obatan untuk memperinagn penyakit Ny.W pelu dilakukan juga, Perlindungan sendi yaitu Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. Pemakaian tongkat, Fisioterapi :Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot yang biasanya atropik pada sekitar sendi osteoartritis. Latihan isometric lebih baik dari pada isotonic karena mengurangi tegangan pada sendi.

7.      PENCEGAHAN APA YANG PERLU UNTUK MENGHINDARI TERKENANYA OSTEOATRITIS YANG DIDERITA Ny.W?
Jawab :
Menjaga berat badan, Olah raga yang tidak banyak menggunakan persendian, Aktifitas Olah raga sesuai kebutuhan, Menghindari perlukaan pada persendian., Minum suplemen sendi, Mengkonsumsi makanan sehat, Memilih alas kaki yang tepat dan nyaman, Lakukan relaksasi dengan berbagai tehnik, Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan., Jika ada deformitas pada lutut, misalnya kaki berbentuk O, jangan dibiarkan. hal tersebut akan menyebabkan tekanan yang tidak merata pada semua permukaan tulang
8.      SELAIN OSTEAOTRITIS PENYAKIT SENDI LAIN APA SAJA YANG DAPAT DIDERITA SESORANG?
Jawab:
·         Nyeri jari – jari tangan : penyakit trigger finger, de Quervain, carpal tunnel syndrome.
·         Nyeri bahu&siku         :bahu : shoulder impingement, siku: tennis elbow , golfer’s            elbow , shoulder impingement
·         Nyeri pinggul&lutut    : Osteoatritis
9.      APA SAJA FOKUS PENGKAJIAN PADA PASIEN YANG PERLU DILAKUKAN PADA Ny.W?
Jawab :
Aktivitas/Istirahat, Kardiovaskuler, Integritas Ego, Makanan Atau Cairan, Higiene, Neurosensori, Nyeri / Kenyamanan, Keamanan, Interaksi Sosial
10.  DIAGNOSA APA SAJA YANG DAPAT DIANGKAT PADA KASUS Ny. w?
Jawab :
1.      Nyeri sehubungan dengan usia lanjut, penyakit sendi kronis sebelumnya
2.      Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan nyeri dan ketidaknyaanan, gangguan muskuloskeletal.
3.      Kurangnya pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan sehubungan dengan kurangnya informasi.















DAFTAR PUSTAKA

http://www.drt.net.id/Osteoatritisl/peduli.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar